Blognya Sutrisno Triantoro

Segala sesuatu bisa menjadi berharga atau tidak berharga, tergantung sudut pandang kita melihatnya.

Lantunan melodi sunyi

Author : admin
Angin menepis suara-suara dan membawa pergi
Sesal yang selama ini ku pendam sendiri
Tanpa aku mengerti aku telah mati
Akan rasa, akan indera, akan emosi

Gundah aku merintih tertatih dalam perih menusuk masuk
Hanya daging-daging di badan tersisa membusuk
Fana, nyata, ada, dan tiada menjadi sebuah tanya dalam
Indahnya kesedihan dan rusaknya sebuah kebahagiaan

Rintih tersisa, mati terasa
Ulah dari tangan-tangan yang tak terkendali
Lidah tak bertulang menusuk hati
Lubang-lubang yang senantiasa mencari-cari

Ampuni aku, hukum aku bila perlu
Hanya Ampunan-Mu lah yang bisa . . . . . . . . . . .




#Saat aku sedang sendiri,
#Terbuang!
Surat Buat Negeri Jiran dan Indonesia
Sebuah Puisi, Atau Surat kah? 

Dari Aku,
Untuk Malaysia
dan 
Untuk Indonesia!

Cuma mau sekedar sharing, cerita yang saya alami sendiri ketika saya berkunjung ke rumah sakit. Waktu itu ada kejadian yang nampak di depan mata saya sendiri, yang menggoyang hati saya sehingga saya berfikiran untuk membagi sedikit cerita ini kepada teman-teman pembaca agar bisa duduk sejenak dan memfikirkan tentang apa-apa yang teman-teman semua dapatkan dan belum sempat disyukuri.

Singkat kata, waktu itu saya dan beberapa teman-teman lainnya sepulang rapat suatu organisasi jurusan di kampus, mengantarkan seorang teman yang asmanya kambuh dan lebih parah dari biasanya. berhubung tidak ada perlengkapan yang memadai, maka kami segera menelpon ambulans dari rumah sakit terdekat. setelah 7 menit berlalu, dengan kencangnya ambulans sampai pada lokasi kami, dan kami pun beriringan dengan ambulans berjalan mengantarkan ke rumah sakit untuk diberikan oksigen dan perawatan medis.

Ketika itu, para perawat mengangkat tandu dan mengantarkan teman tersebut ke UGD untuk segera diberi oksigen. kamipun duduk menunggu di ruang tunggu luar yang tidak begitu jauh dari pintu keluar, yang mana pintu tersebut merupakan jalur keluar masuknya pasien dari rumah sakit dan ambulans. memang rumah sakit itu tidak terlalu ramai karena memang jaraknya agak jauh dari kota utama. sehingga dengan tenang ruang tunggu tersebut menghadap langsung ke lorong itu.

Oleh : Sutrisno Triantoro

Wikileaks, Sebuah situs di dunia maya yang menyediakan lebih dari 250.000 dokumen-dokumen rahasia hubungan diplomatik Amerika Serikat dan lebih dari 70.000 arsip catatan perang di Afganistan itu merupakan salah satu fenomena mencengangkan di era global. Pasalnya, kemunculan situs tersebut merubah tatanan dunia internasional yang telah ada. Kecurigaan-kecurigaan menjadi marak seperti berkurangnya kepercayaan negara lain terhadap Amerika Serikat dalam menjalankan hubungan diplomatik, dan ada juga yang menganggap bahwa hal tersebut hanyalah drama dari CIA negeri paman sam tersebut.

Tak seperti situs-situs lainnya, Wikileaks dengan berani ‘menantang’ dunia dan Amerika Serikat dengan membocorkan arsip-arsip yang berhubungan dengan hubungan diplomatik tersebut. Dan efeknya tidak sedikit, dalam negeri amerika sendiri, ada isu bahwa akan ada rencana penarikan pejabat-pejabat  militer dan intelijen yang dibahayakan oleh keberadaan wikileaks, kemudian ada juga jasa-jasa hosting web yang dikecam dan dipaksa untuk memutuskan hubungan dengan situs tersebut seperti amazon dan lainnya sehingga sekarang host situs tersebut berada di eropa.


Wikileaks.org came up and brings the world into its charm. The site gave leaked information from American foreign affairs office. The information and the matter made us amazed of how much the contradiction between the content of it and the news given to us by the media. But then who is more responsible into this? The secret of diplomatic relations shown just could be true, but it also could be a fake. But is there a big game behind the truth?


“…Wikileaks can be the prestigious in the idea of liberalization especially in providing information, but it is only a matter of time until the world changed into the era of distrustfulness between nations… it is neither the matter of truth nor lies”
-Sutrisno Triantoro-

Cerita Tresno

Serangkai Kalimat, Kata-demi-kata untuk melihat dunia