Berbicara di Depan Umum?
Author : admin
Fakta menarik kawan, bahwa ada yang 'Kesulitan' atau 'malu' Berbicara. Tentu saja banyak faktor yang menyebabkannya. Yang paling sering saja misalnya, kurang percaya diri, ada juga sebagian yang takut salah, ada juga yang mungkin merasa kurang kompeten, ada juga yang merasa bahwa dia tidak pantas untuk berbicara di waktu-waktu tertentu. Dan, ada juga yang memang sejak lahir tidak bisa berbicara, Entah karena waktu kecil dibesarkan oleh monyet (maaf, ini ga mungkin terjadi kecuali di film tarzan), atau mungkin juga bisu. tapi kita tidak akan membahas tentang bisu. yang akan kita bahas yaitu bagaimana cara supaya teman-teman setidaknya MAU tampil dan berbicara.
Oke, sebenarnya ada langkah-langkah yang bisa dicoba untuk membuat kita bisa jadi mantap dalam 'Speak Up' kita, entah dalam pembicaraan secara semi formal hingga pembicaraan formal. Sebelum kita melangkah lebih lanjut, ada beberapa konsep yang harus kita camkan. kenapa? karena dengan konsep-konsep yang akan saya sebutkan nanti, insya Allah kita bisa mencoba dan memberanikan diri untuk berbicara.
Konsep #1: "Berbicara = menyampaikan isi hati dan ide"
Penjelasan: simpel, kita bisa dimengerti apabila setidaknya kita berbicara kepada mereka. ide-ide berharga dalam otak kita akan jadi percuma kalau tidak kita sampaikan. Yang pasti perlu kita sadari, tanpa berbicara kita tidak akan mengerti orang lain. kalau anda ingin apa yang anda fikirkan dimengerti orang lain, maka sampaikanlah.
Konsep #2: "Ahli, Profesional, Pakar, dan semua orang memulai dari Pemula"
Penjelasan: tidak ada orang yang terlahir dan membawa keahlian-keahlian tertentu, orang itu perlu belajar. Semua ahli adalah pemula pada awalnya. jadi kalau anda berhayal dan melihat pembicara-pembicara handal di Televisi, kemudian setelah membaca ini dan menerapkan langkah-langkahnya anda berharap BESOK sudah bisa berbicara dengan baik, itu SALAH BESAR. anda perlu langkah menjadi 'Pemula'. kita lihat saja kata dasarnya = Mula. yang berarti anda harus memulai dulu untuk menjadi Profesional. jadi, jangan takut jadi pemula.
Konsep #3: "Berbicara di depan orang banyak itu tidak mudah"
Penjelasan: Sebelumnya kita bedakan ya, berbicara sehari-hari dengan berbicara di depan orang-orang. Bukan niat saya untuk menurunkan semangat anda, tapi percayalah, akan banyak tantangan dan faktor lain-lain yang menyulitkan anda. Entah nanti ada yang tidak sependapat dengan anda, sampai ke level dimana anda tidak punya bahan untuk dibicarakan lagi.
Itu saja dulu konsep dasarnya, kalau difikirkan dan ditelaah lebih lanjut per poin secara benar-benar, anda bisa menebak apa yang perlu anda lakukan ke depan untuk 'speak up'. langsung saja, kita lihat step-by-step gerakan-gerakan yang akan membuat kita semakin handal melakukan 'speak up'
Step #1: Pahami Tujuan Anda.
Oke, anda tetapkan dari sekarang, kenapa anda ingin jadi pembicara dan ingin jadi pembicara di mana kah?
dan kenapa anda tertarik untuk membaca tulisan ini? misalnya saja anda ingin jadi pembicara tentang pelajaran kelas (presentasi makalah, misalnya), atau ingin berpidato di depan warga kelurahan mengenai AIDS, dll. anda perlu tahu apa tujuan berbicara anda, supaya anda mudah dalam menetapkan langkah-langkah selanjutnya.
Ibarat anda ingin bepergian ke suatu tempat, anda harus menetapkan tujuan, dari pada sekedar mengulang dan berputar-putar di jalan. membuang-buang energi dan waktu, tidak efektif. Setelah anda mengetahui tujuan anda, maka sedikit banyak anda akan termotivasi untuk lebih giat belajar menjadi pembicara yang baik.
Step #2: Tambah Kosakata.
Bahasa yang simpel itu penting. jelas, kadang kita kebingungan menyampaikan apa-apa yang ada di otak kita karena kurangnya kosakata kita. Parahnya, ini mengorbankan reputasi kita sebagai pembicara karena kita berpanjang lebar hanya untuk menjelaskan beberapa kata yang anda kurang paham. jadi ga ada ruginya sekali-kali cari kata-kata baru dalam kehidupan sehari-hari kita, bakal ada banyak bahasa yang lazim digunakan, namun anda tidak mengerti persis maksudnya apa.
Step #3: Budayakan Mengerti / Memahami.
Banyak sekali terjadi di kalangan pelajar kita, menghafalkan materi pelajaran sudah menjadi tren. apalagi menjelang ujian yangmana guru pengujinya adalah guru yang teksbook! rasanya habis sel-sel otak kita menhafal nama-nama dan kata-kata. Pernah saya mendapati guru saya memutar balik sedikit pertanyaannya, tapi walhasil banyak teman-teman tidak sanggup menjawabnya. matematika misalnya, kadang dibuat dengan soal praktis atau cerita. kadang ada saja yang tidak mengerti. ini bukan karena apa-apa melainkan dia tidak memahami, hanya menghafal rumus saja.
Masih dalam membudayakan Mengerti / Memahami, coba anda hanya sekedar menghafal dan anda mengucapkannya. Saya katakan anda bukan manusia, melainkan hanya burung beo. karena burung beo hanya menghafalkan kata-kata saja, tapi dia tidak mengerti maksudnya. kalau burung beo itu mengerti, bisa-bisa 20 tahun kedepan dunia manusia dijajah burung beo (bercanda, hahahaha. . . ketawa dong? di lucu-lucuin aja). ingat kawan, memahami apa yang akan disampaikan adalah kunci para pembicara-pembicara handal di sekitar kita. kalau kita tidak mengerti tentang apa yang akan kita sampaikan, maka lebih baik perdalam pemahaman lagi deh. kalo anda berbicara tentang konsep, tapi anda tidak tau pengertian konsep itu sendiri maka anda akan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Step #4: 5 B = Belajar, Berlatih, BerLatih, Berlatih, Berlatih, Berlatih.
Belajar akan membuka jalan fikiran kita yang pada awalnya sedikit terbatas. Belajar juga bukan berarti anda harus membuka buku atau mengikuti kelas-kelas tertentu. Sebenarnya setiap detik dari hidup kita adalah belajar. Akan tetapi banyak orang yang salah kaprah. Belajar disini berarti menggunakan Otak dan pemikiran kita untuk mengerti tentang sesuatu yang terjadi di sekitar kita. bukan berarti dengan melihat dan mengangguk-angguk berarti kita belajar. Belajar itu adalah proses penggunaan otak kita secara benar-benar dan mendasar untuk mendapatkan pemahaman. Sehingga bilamana suatu saat anda diminta untuk membagikan pengalaman anda, anda akan mudah membicarakannya di depan orang-orang lantaran anda sudah memahami betul dengan apa yang akan anda bicarakan.
Step #5: Evaluasi
Langkah terakhir yang sangat klasik namun sangat efisien, evaluasi. ada saat dimana anda merasa sudah berkecukupan, sudah puas dengan kemampuan berbicara anda. tapi sayang, itu hanya pendapat anda. bagaimana pendapat teman-teman anda yang mendengarkan? ada kurang dimana? atau kalau anda malu untuk bertanya, maka rekam lah pidato atau penyampaian anda. kemudian dengar. ada yang salah kah? ada yang menggelitik kah? karena saat anda berbicara dengan setelah anda bicara itu akan berbeda.
sidikit bercerita, dulu saya pernah disuruh untuk tampil berbicara di depan kelas secara otodidak oleh guru saya (waktu itu masih SMA, pelajaran Bahasa Indonesia). ada teman yang merekam itu, setelah selesai berbicara dan bercerita, saya merasa mantap dengan apa yang saya sampaikan. Akan tetapi setelah saya putar ulang hasil rekaman itu, sungguh saya tertawa, dan mengatakan pada diri saya, 'masih payah nih'. karena masih ada saja kata-kata yang keluar yang tidak secara sadar saya ucapkan. mungkin itu juga akan terjadi kepada kita, jadi kita perlu berevaluasi dalam setiap latihan kita, atau bahkan penampilan kita...
Tidak mudah bukan??
tapi dalam kehidupan ini memang tidak ada yang mudah, jadi . . .
tetap semangat dan terus berlatih!!
Oke, sebenarnya ada langkah-langkah yang bisa dicoba untuk membuat kita bisa jadi mantap dalam 'Speak Up' kita, entah dalam pembicaraan secara semi formal hingga pembicaraan formal. Sebelum kita melangkah lebih lanjut, ada beberapa konsep yang harus kita camkan. kenapa? karena dengan konsep-konsep yang akan saya sebutkan nanti, insya Allah kita bisa mencoba dan memberanikan diri untuk berbicara.
Konsep #1: "Berbicara = menyampaikan isi hati dan ide"
Penjelasan: simpel, kita bisa dimengerti apabila setidaknya kita berbicara kepada mereka. ide-ide berharga dalam otak kita akan jadi percuma kalau tidak kita sampaikan. Yang pasti perlu kita sadari, tanpa berbicara kita tidak akan mengerti orang lain. kalau anda ingin apa yang anda fikirkan dimengerti orang lain, maka sampaikanlah.
Konsep #2: "Ahli, Profesional, Pakar, dan semua orang memulai dari Pemula"
Penjelasan: tidak ada orang yang terlahir dan membawa keahlian-keahlian tertentu, orang itu perlu belajar. Semua ahli adalah pemula pada awalnya. jadi kalau anda berhayal dan melihat pembicara-pembicara handal di Televisi, kemudian setelah membaca ini dan menerapkan langkah-langkahnya anda berharap BESOK sudah bisa berbicara dengan baik, itu SALAH BESAR. anda perlu langkah menjadi 'Pemula'. kita lihat saja kata dasarnya = Mula. yang berarti anda harus memulai dulu untuk menjadi Profesional. jadi, jangan takut jadi pemula.
Konsep #3: "Berbicara di depan orang banyak itu tidak mudah"
Penjelasan: Sebelumnya kita bedakan ya, berbicara sehari-hari dengan berbicara di depan orang-orang. Bukan niat saya untuk menurunkan semangat anda, tapi percayalah, akan banyak tantangan dan faktor lain-lain yang menyulitkan anda. Entah nanti ada yang tidak sependapat dengan anda, sampai ke level dimana anda tidak punya bahan untuk dibicarakan lagi.
Itu saja dulu konsep dasarnya, kalau difikirkan dan ditelaah lebih lanjut per poin secara benar-benar, anda bisa menebak apa yang perlu anda lakukan ke depan untuk 'speak up'. langsung saja, kita lihat step-by-step gerakan-gerakan yang akan membuat kita semakin handal melakukan 'speak up'
Step #1: Pahami Tujuan Anda.
Oke, anda tetapkan dari sekarang, kenapa anda ingin jadi pembicara dan ingin jadi pembicara di mana kah?
dan kenapa anda tertarik untuk membaca tulisan ini? misalnya saja anda ingin jadi pembicara tentang pelajaran kelas (presentasi makalah, misalnya), atau ingin berpidato di depan warga kelurahan mengenai AIDS, dll. anda perlu tahu apa tujuan berbicara anda, supaya anda mudah dalam menetapkan langkah-langkah selanjutnya.
Ibarat anda ingin bepergian ke suatu tempat, anda harus menetapkan tujuan, dari pada sekedar mengulang dan berputar-putar di jalan. membuang-buang energi dan waktu, tidak efektif. Setelah anda mengetahui tujuan anda, maka sedikit banyak anda akan termotivasi untuk lebih giat belajar menjadi pembicara yang baik.
Step #2: Tambah Kosakata.
Bahasa yang simpel itu penting. jelas, kadang kita kebingungan menyampaikan apa-apa yang ada di otak kita karena kurangnya kosakata kita. Parahnya, ini mengorbankan reputasi kita sebagai pembicara karena kita berpanjang lebar hanya untuk menjelaskan beberapa kata yang anda kurang paham. jadi ga ada ruginya sekali-kali cari kata-kata baru dalam kehidupan sehari-hari kita, bakal ada banyak bahasa yang lazim digunakan, namun anda tidak mengerti persis maksudnya apa.
Step #3: Budayakan Mengerti / Memahami.
Banyak sekali terjadi di kalangan pelajar kita, menghafalkan materi pelajaran sudah menjadi tren. apalagi menjelang ujian yangmana guru pengujinya adalah guru yang teksbook! rasanya habis sel-sel otak kita menhafal nama-nama dan kata-kata. Pernah saya mendapati guru saya memutar balik sedikit pertanyaannya, tapi walhasil banyak teman-teman tidak sanggup menjawabnya. matematika misalnya, kadang dibuat dengan soal praktis atau cerita. kadang ada saja yang tidak mengerti. ini bukan karena apa-apa melainkan dia tidak memahami, hanya menghafal rumus saja.
Masih dalam membudayakan Mengerti / Memahami, coba anda hanya sekedar menghafal dan anda mengucapkannya. Saya katakan anda bukan manusia, melainkan hanya burung beo. karena burung beo hanya menghafalkan kata-kata saja, tapi dia tidak mengerti maksudnya. kalau burung beo itu mengerti, bisa-bisa 20 tahun kedepan dunia manusia dijajah burung beo (bercanda, hahahaha. . . ketawa dong? di lucu-lucuin aja). ingat kawan, memahami apa yang akan disampaikan adalah kunci para pembicara-pembicara handal di sekitar kita. kalau kita tidak mengerti tentang apa yang akan kita sampaikan, maka lebih baik perdalam pemahaman lagi deh. kalo anda berbicara tentang konsep, tapi anda tidak tau pengertian konsep itu sendiri maka anda akan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Step #4: 5 B = Belajar, Berlatih, BerLatih, Berlatih, Berlatih, Berlatih.
Belajar akan membuka jalan fikiran kita yang pada awalnya sedikit terbatas. Belajar juga bukan berarti anda harus membuka buku atau mengikuti kelas-kelas tertentu. Sebenarnya setiap detik dari hidup kita adalah belajar. Akan tetapi banyak orang yang salah kaprah. Belajar disini berarti menggunakan Otak dan pemikiran kita untuk mengerti tentang sesuatu yang terjadi di sekitar kita. bukan berarti dengan melihat dan mengangguk-angguk berarti kita belajar. Belajar itu adalah proses penggunaan otak kita secara benar-benar dan mendasar untuk mendapatkan pemahaman. Sehingga bilamana suatu saat anda diminta untuk membagikan pengalaman anda, anda akan mudah membicarakannya di depan orang-orang lantaran anda sudah memahami betul dengan apa yang akan anda bicarakan.
Step #5: Evaluasi
Langkah terakhir yang sangat klasik namun sangat efisien, evaluasi. ada saat dimana anda merasa sudah berkecukupan, sudah puas dengan kemampuan berbicara anda. tapi sayang, itu hanya pendapat anda. bagaimana pendapat teman-teman anda yang mendengarkan? ada kurang dimana? atau kalau anda malu untuk bertanya, maka rekam lah pidato atau penyampaian anda. kemudian dengar. ada yang salah kah? ada yang menggelitik kah? karena saat anda berbicara dengan setelah anda bicara itu akan berbeda.
sidikit bercerita, dulu saya pernah disuruh untuk tampil berbicara di depan kelas secara otodidak oleh guru saya (waktu itu masih SMA, pelajaran Bahasa Indonesia). ada teman yang merekam itu, setelah selesai berbicara dan bercerita, saya merasa mantap dengan apa yang saya sampaikan. Akan tetapi setelah saya putar ulang hasil rekaman itu, sungguh saya tertawa, dan mengatakan pada diri saya, 'masih payah nih'. karena masih ada saja kata-kata yang keluar yang tidak secara sadar saya ucapkan. mungkin itu juga akan terjadi kepada kita, jadi kita perlu berevaluasi dalam setiap latihan kita, atau bahkan penampilan kita...
Tidak mudah bukan??
tapi dalam kehidupan ini memang tidak ada yang mudah, jadi . . .
tetap semangat dan terus berlatih!!
Hasssseeeekkkk.... Ada blog juga nih...
Berkunjung balik... :)
platinumfreak.blogspot.com