Blognya Sutrisno Triantoro

Segala sesuatu bisa menjadi berharga atau tidak berharga, tergantung sudut pandang kita melihatnya.
setelah sebelumnya kita berbicara tentang FILTER, mungkin kita dapat sedikit membayangkan tentang filter dalam otak kita, yang mana nantinya akan menggerakkan kita ke alam AKSI. sekarang kita analisa, kisah yang pernah diberitahukan oleh guru saya di SMA. pada suatu hari di kantor sebuah perusahaan yang cukup sibuk, ada seorang pegawai yang duduk di sofa ruang tengah kantor, dan orang itu menaruh kakinya di atas meja.

pimpinan kantor tersebut lewat dan melihat orang itu,
"pagi pak" kata orang itu kepada pimpinan sambil sedikit menurunkan kepalanya.
"pagi" kata pimpinan. dalam hatinya berkata "kurang ajar sekali orang ini, menyapa saya, tapi kakinya masih di atas meja". kemudian dia berlalu ke ruangannya. tak lama setelah itu, dia keluar dan lewat melalui orang itu lagi. orang itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sedikit, tanda bahwa orang tersebut menyapa dirinya. tapi sang pimpinan tidak menggubris orang itu, kesal hatinya, kaki orang tersebut masih di atas meja. tidak diturunkan saat dia lewat. "sabar, sabar, sabar" kata pimpinan itu dalam hati.
Mungkin, buat kebanyakan orang, kita mengenal yang namanya "Keterbatasan". apabila "keterbatasan" itu adalah terbatas secara fisik, hal ini bisa jadi merupakan pagar yang membatasi diri untuk melakukan sesuatu yang secara fisik memang tidak dapat dilakukan oleh orang tersebut. misalnya saja, kebutaan, tuli, bisu, cacat pada bagian-bagian tubuh, dll. tapi pernah saya melihat video mengenai olimpiade yang diprogram khusus untuk orang-orang cacat, dan saya begitu takjub. bahwa mereka tidak selemah yang kita bayangkan. mereka berusaha, sekuat tenaga untuk mencapai kemenangan. entah itu orang buta, orang buntung sekalipun mengikuti lomba renang itu. Nah, ada apakah dengan "Keterbatasan" yang telah disebutkan barusan? buktinya, mereka bisa melakukan hal-hal yang terlihat hanya bisa dilakukan oleh orang sehat kebanyakan, atau bahkan hanya atlit-atlit yang bisa.


Pacar Sejati

Author : admin

berbicara tentang pacar,



ojek, yang sering mengantar dan menjemput kuliahmu,
reporter, yang sering menelpon dan menanyakan kabarmu,
hmmm, yang selalu membayangi dan mengelus2 tubuhmu,
orang, yang tiap saat mendekatimu, dan memegang tanganmu,
satpam, yang menjagamu dari apapun, dan menggenggam erat tanganmu,
magnet, yang tidak ingin melepasmu dari tangannya,
indah, -secara fisik- agar kamu mendapat pujian saat dia berjalan denganmu,



jujur, yang seperti itu lebih banyak mirip peliharaan daripada pacar!



Serangkai Kalimat, Kata-demi-kata untuk melihat dunia