Blognya Sutrisno Triantoro

Segala sesuatu bisa menjadi berharga atau tidak berharga, tergantung sudut pandang kita melihatnya.
Surat Buat Negeri Jiran dan Indonesia
Sebuah Puisi, Atau Surat kah? 

Dari Aku,
Untuk Malaysia
dan 
Untuk Indonesia!

Cuma mau sekedar sharing, cerita yang saya alami sendiri ketika saya berkunjung ke rumah sakit. Waktu itu ada kejadian yang nampak di depan mata saya sendiri, yang menggoyang hati saya sehingga saya berfikiran untuk membagi sedikit cerita ini kepada teman-teman pembaca agar bisa duduk sejenak dan memfikirkan tentang apa-apa yang teman-teman semua dapatkan dan belum sempat disyukuri.

Singkat kata, waktu itu saya dan beberapa teman-teman lainnya sepulang rapat suatu organisasi jurusan di kampus, mengantarkan seorang teman yang asmanya kambuh dan lebih parah dari biasanya. berhubung tidak ada perlengkapan yang memadai, maka kami segera menelpon ambulans dari rumah sakit terdekat. setelah 7 menit berlalu, dengan kencangnya ambulans sampai pada lokasi kami, dan kami pun beriringan dengan ambulans berjalan mengantarkan ke rumah sakit untuk diberikan oksigen dan perawatan medis.

Ketika itu, para perawat mengangkat tandu dan mengantarkan teman tersebut ke UGD untuk segera diberi oksigen. kamipun duduk menunggu di ruang tunggu luar yang tidak begitu jauh dari pintu keluar, yang mana pintu tersebut merupakan jalur keluar masuknya pasien dari rumah sakit dan ambulans. memang rumah sakit itu tidak terlalu ramai karena memang jaraknya agak jauh dari kota utama. sehingga dengan tenang ruang tunggu tersebut menghadap langsung ke lorong itu.

Oleh : Sutrisno Triantoro

Wikileaks, Sebuah situs di dunia maya yang menyediakan lebih dari 250.000 dokumen-dokumen rahasia hubungan diplomatik Amerika Serikat dan lebih dari 70.000 arsip catatan perang di Afganistan itu merupakan salah satu fenomena mencengangkan di era global. Pasalnya, kemunculan situs tersebut merubah tatanan dunia internasional yang telah ada. Kecurigaan-kecurigaan menjadi marak seperti berkurangnya kepercayaan negara lain terhadap Amerika Serikat dalam menjalankan hubungan diplomatik, dan ada juga yang menganggap bahwa hal tersebut hanyalah drama dari CIA negeri paman sam tersebut.

Tak seperti situs-situs lainnya, Wikileaks dengan berani ‘menantang’ dunia dan Amerika Serikat dengan membocorkan arsip-arsip yang berhubungan dengan hubungan diplomatik tersebut. Dan efeknya tidak sedikit, dalam negeri amerika sendiri, ada isu bahwa akan ada rencana penarikan pejabat-pejabat  militer dan intelijen yang dibahayakan oleh keberadaan wikileaks, kemudian ada juga jasa-jasa hosting web yang dikecam dan dipaksa untuk memutuskan hubungan dengan situs tersebut seperti amazon dan lainnya sehingga sekarang host situs tersebut berada di eropa.


Wikileaks.org came up and brings the world into its charm. The site gave leaked information from American foreign affairs office. The information and the matter made us amazed of how much the contradiction between the content of it and the news given to us by the media. But then who is more responsible into this? The secret of diplomatic relations shown just could be true, but it also could be a fake. But is there a big game behind the truth?


“…Wikileaks can be the prestigious in the idea of liberalization especially in providing information, but it is only a matter of time until the world changed into the era of distrustfulness between nations… it is neither the matter of truth nor lies”
-Sutrisno Triantoro-

Akhirnya,,, bisa nulis juga setelah 3-4 minggu ini benar-benar menumpuk tugas kuliah... sekali lagi, 'Menumpuk'. Itu artinya sengaja di tumpuk2 karena suka ngerjain di saat-saat deadline mepet. maka dari itu tugasnya menumpuk. padahal seharusnya kalau dikerjakan sedikit-sedikit bisa jadi tidak menumpuk. hahahha.
kok jadi curhat gini ya?? oke, kita lanjutkan pembahasan kita:

Mengenal Batas Diri (Part III: Mengejar Kebahagiaan)

Siapa yang tidak ingin bahagia? sekarang coba fikirkan, apa yang membuat kita bahagia? jika anda ingin bahagia dengan banyak uang, jabatan yang tinggi, hidup nyaman, maka anda sudah (mohon maaf) keliru. Salah satu contoh sederhana, lihatlah orang-orang yang bekerja keras untuk menghasilkan uang. Setelah mendapatkan banyak uang, mereka membeli ini dan itu, menabung ini dan itu, kemudian bekerja keras lagi untuk menghasilkan uang lagi. Sampai kapan uangnya cukup untuk membahagiakan dia? apakah 1 milyar? 2 Milyar? 10 Trilyun? tentu tidak. Yang menjadi masalah disini adalah Kata 'Banyak Uang'. Mau berapa sih, uangnya.

maka bisa kita simpulkan, kebahagiaan yang bersumber dari uang itu Keliru

Kedua, lihat orang-orang yang mengejar jabatan atau kedudukan dan kini telah mencapainya. tidak banyak dari mereka yang bahagia. yang terjadi adalah mereka menginginkan jabatan yang lebih tinggi lagi, atau bahkan mereka tidak tenang dalam mempertahankan jabatannya.

Berbicara di Depan Umum?

Author : admin
Fakta menarik kawan, bahwa ada yang 'Kesulitan' atau 'malu' Berbicara. Tentu saja banyak faktor yang menyebabkannya. Yang paling sering saja misalnya, kurang percaya diri, ada juga sebagian yang takut salah, ada juga yang mungkin merasa kurang kompeten, ada juga yang merasa bahwa dia tidak pantas untuk berbicara di waktu-waktu tertentu. Dan, ada juga yang memang sejak lahir tidak bisa berbicara, Entah karena waktu kecil dibesarkan oleh monyet (maaf, ini ga mungkin terjadi kecuali di film tarzan), atau mungkin juga bisu. tapi kita tidak akan membahas tentang bisu. yang akan kita bahas yaitu bagaimana cara supaya teman-teman setidaknya MAU tampil dan berbicara.

Oke, sebenarnya ada langkah-langkah yang bisa dicoba untuk membuat kita bisa jadi mantap dalam 'Speak Up' kita, entah dalam pembicaraan secara semi formal hingga pembicaraan formal. Sebelum kita melangkah lebih lanjut, ada beberapa konsep yang harus kita camkan. kenapa? karena dengan konsep-konsep yang akan saya sebutkan nanti, insya Allah kita bisa mencoba dan memberanikan diri untuk berbicara.

setelah sebelumnya kita berbicara tentang FILTER, mungkin kita dapat sedikit membayangkan tentang filter dalam otak kita, yang mana nantinya akan menggerakkan kita ke alam AKSI. sekarang kita analisa, kisah yang pernah diberitahukan oleh guru saya di SMA. pada suatu hari di kantor sebuah perusahaan yang cukup sibuk, ada seorang pegawai yang duduk di sofa ruang tengah kantor, dan orang itu menaruh kakinya di atas meja.

pimpinan kantor tersebut lewat dan melihat orang itu,
"pagi pak" kata orang itu kepada pimpinan sambil sedikit menurunkan kepalanya.
"pagi" kata pimpinan. dalam hatinya berkata "kurang ajar sekali orang ini, menyapa saya, tapi kakinya masih di atas meja". kemudian dia berlalu ke ruangannya. tak lama setelah itu, dia keluar dan lewat melalui orang itu lagi. orang itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sedikit, tanda bahwa orang tersebut menyapa dirinya. tapi sang pimpinan tidak menggubris orang itu, kesal hatinya, kaki orang tersebut masih di atas meja. tidak diturunkan saat dia lewat. "sabar, sabar, sabar" kata pimpinan itu dalam hati.
Mungkin, buat kebanyakan orang, kita mengenal yang namanya "Keterbatasan". apabila "keterbatasan" itu adalah terbatas secara fisik, hal ini bisa jadi merupakan pagar yang membatasi diri untuk melakukan sesuatu yang secara fisik memang tidak dapat dilakukan oleh orang tersebut. misalnya saja, kebutaan, tuli, bisu, cacat pada bagian-bagian tubuh, dll. tapi pernah saya melihat video mengenai olimpiade yang diprogram khusus untuk orang-orang cacat, dan saya begitu takjub. bahwa mereka tidak selemah yang kita bayangkan. mereka berusaha, sekuat tenaga untuk mencapai kemenangan. entah itu orang buta, orang buntung sekalipun mengikuti lomba renang itu. Nah, ada apakah dengan "Keterbatasan" yang telah disebutkan barusan? buktinya, mereka bisa melakukan hal-hal yang terlihat hanya bisa dilakukan oleh orang sehat kebanyakan, atau bahkan hanya atlit-atlit yang bisa.


Pacar Sejati

Author : admin

berbicara tentang pacar,



ojek, yang sering mengantar dan menjemput kuliahmu,
reporter, yang sering menelpon dan menanyakan kabarmu,
hmmm, yang selalu membayangi dan mengelus2 tubuhmu,
orang, yang tiap saat mendekatimu, dan memegang tanganmu,
satpam, yang menjagamu dari apapun, dan menggenggam erat tanganmu,
magnet, yang tidak ingin melepasmu dari tangannya,
indah, -secara fisik- agar kamu mendapat pujian saat dia berjalan denganmu,



jujur, yang seperti itu lebih banyak mirip peliharaan daripada pacar!



Serangkai Kalimat, Kata-demi-kata untuk melihat dunia