Mengenal Batas Diri (Part II: Permainan Pola Fikir)
Author : admin
setelah sebelumnya kita berbicara tentang FILTER, mungkin kita dapat sedikit membayangkan tentang filter dalam otak kita, yang mana nantinya akan menggerakkan kita ke alam AKSI. sekarang kita analisa, kisah yang pernah diberitahukan oleh guru saya di SMA. pada suatu hari di kantor sebuah perusahaan yang cukup sibuk, ada seorang pegawai yang duduk di sofa ruang tengah kantor, dan orang itu menaruh kakinya di atas meja.
pimpinan kantor tersebut lewat dan melihat orang itu,
"pagi pak" kata orang itu kepada pimpinan sambil sedikit menurunkan kepalanya.
"pagi" kata pimpinan. dalam hatinya berkata "kurang ajar sekali orang ini, menyapa saya, tapi kakinya masih di atas meja". kemudian dia berlalu ke ruangannya. tak lama setelah itu, dia keluar dan lewat melalui orang itu lagi. orang itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sedikit, tanda bahwa orang tersebut menyapa dirinya. tapi sang pimpinan tidak menggubris orang itu, kesal hatinya, kaki orang tersebut masih di atas meja. tidak diturunkan saat dia lewat. "sabar, sabar, sabar" kata pimpinan itu dalam hati.
pimpinan kantor tersebut lewat dan melihat orang itu,
"pagi pak" kata orang itu kepada pimpinan sambil sedikit menurunkan kepalanya.
"pagi" kata pimpinan. dalam hatinya berkata "kurang ajar sekali orang ini, menyapa saya, tapi kakinya masih di atas meja". kemudian dia berlalu ke ruangannya. tak lama setelah itu, dia keluar dan lewat melalui orang itu lagi. orang itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sedikit, tanda bahwa orang tersebut menyapa dirinya. tapi sang pimpinan tidak menggubris orang itu, kesal hatinya, kaki orang tersebut masih di atas meja. tidak diturunkan saat dia lewat. "sabar, sabar, sabar" kata pimpinan itu dalam hati.